Rabu, 26 September 2012

DAMPAK GLOBAL WARMING BAGI KEHIDUPAN


  1. DAMPAK GLOBAL WARMING BAGI KEHIDUPAN
  1. Gletser Menciut
Gletser adalah daratan yang terbuat dari es. Gletser bakal ikut meleleh dan menciut seiring dengan bertambahnya suhu bumi. Suhu bumi meningkat karena tingginya emisi gas rumah kaca di atmosfer. Selama tahun 1990- 2005 saja suhu bumi naik 0,15 - 0,3 derajat celcius. Gletser Himalaya yang memasok air ke sungai Gangga sekaligus menyediakan irigasi dan suplai air minum untuk 500 juta penduduk,menyusut 37 meter pertahun.Gletser di kutub semakin cepat mencair hingga membuat permukaan air laut di bumi naik.

b. Pulau Tenggelam
Indonesia , Amerika Serikat, dan Bangladesh adalah beberapa negara yang paling terancam tenggelam. Bahkan beberapa pulau di Indonesia sudah hilang tenggelam. Ini disebabkan mencairnya permukaan gletser di kutub yang membuat volume air laut meningkat drastis. Menyusutnya hutan bakau memperparah pasangnya air laut. Sekarang saja pasang air laut Pantai Kuta telah membanjiri beberapa lobi hotel disekitarnya. Pulau Jawa juga bernasib sama , sampai saat ini permukaan Teluk Jakarta sudah naik 0,8 cm. Dan kalau suhu bumi terus naik , tahun 2050 derah-daerah Jakarta dan Bekasi seperti Kosambi , Penjaringan , Cilincing , Muaragembong , dan Tarumajaya akan terendam.

c. Badai
Badai memang bisa terjadi karena kehendak alam. Tapi suhu air yang menghangat akibat global warming mendukung terjadinya badai yang jauh lebih kuat dan besar. Beberapa tahun belakangan ini , negara-negara di Eropa, Amerika, dan Karibia telah mengalami begitu banyak badai dibandingkan abad sebelumnya. Bahkan badai-badai tersebut bukan cuma badai biasa, namun masuk kategori badai mematikan , seperti badai katrina,badai ike, badai nargis, badai rita,dll.

d. Gelombang Panas
Tahun 2003 lalu, Eropa diserang gelombang panas alias heat wave , yang menewaskan banyak orang. Mengejutkan ! Tapi bencana ini sudah diperkirakan ratusan tahun yang lalu , tepatnya tahun 1900 oleh para ilmuwan di masa itu . Gelombang panas memang pernah terjad beberapa kali di bumi , namun belakangan ini makin sering terjadi. Dan diperkirakan 40 tahun lagi frekwensinya akan meningkat 100 kali lipat.

UPAYA MENGATASI TERJADINYA GLOBAL WARMING


  1. UPAYA MENGATASI TERJADINYA GLOBAL WARMING
  1. Batasi Penggunanaan kertas
Tanamkan di pikiran anda kuat-kuat, bahwa setiap anda menggunakan selembar kertas maka anda telah menebang sebatang pohon. Oleh karena itu gunakan kertas se-efektif mungkin misalnya dengan mencetak print out bolak-balik pada setiap kertas. Bila anda nge-print sesuatu yang tidak terlalu penting, gunakanlah kertas bekas yang dibaliknya masih kosong.
  1. Ganti bola lampu.
Segera ganti bola lampu pijar anda dengan lampu neon. Lampu neon ini membutuhkan energi yang lebih sedikit dibanding lampu pijar. Ingat setiap daya daya listrik yang anda pakai maka anda turut serta menghabiskan sumber daya energi listrik yang kebanyakan berbahan bakar fosil. Bahan bakar fosil adalah bahan bakar tak terbarukan, dan dalam jangka sepuluh tahun ke depan mungkin bahan bakar jenis ini akan habis.
  1. Periksa tekanan ban
Setiap anda ingin bepergian janagn lupa memeriksa tekanan ban kendaraan anda. ban yang kurang angin akan memperlambat laju kendaraan dan akhirnya akan membutuhkan bahan bakar yang lebih banyak.
  1. Buka jendela lebar-lebar
Di  Amerika , sebagian besar dari 22,7 ton emisi CO2 berasal dari rumah. Kebanyakan emisi atau gas buang tersebut berasal dari AC, kulkas, kompor gas atau refrigerator. Unutk meminimalkannya ketika dapat mengatur termostat AC dengan suhu udara di luar ruangan. Kemudian bukalah jendela lebar-lebar karena sirkulasi udara yang terjebak dapat  mengkonsumsi energi.
  1. Gunakan pupuk organik.
Pupuk yang digunakan kebanyakan petani mengandung unsur nitrogen,  yang kemudian berubah menjadi N2O yang menimbulkan efek GRK (Gas Rumah Kaca) 320 kali lebih besar dari pada CO2. Jika anda hobi berkebun gunakanlah pupuk organik. Disamping aman, murah pula.

FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB GLOBAL WARMING


  1. FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB GLOBAL WARMING
a. Efek rumah kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
b. Efek umpan balik
Efek umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi objek penelitian saat ini. Bila dilihat dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi infra merah ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat dari atas, awan tersebut akan memantulkan sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan. Apakah efek netto-nya menghasilkan pemanasan atau pendinginan tergantung pada beberapa detail-detail tertentu seperti tipe dan ketinggian awan tersebut. Detail-detail ini sulit direpresentasikan dalam model iklim, antara lain karena awan sangat kecil bila dibandingkan dengan jarak antara batas-batas komputasional dalam model iklim (sekitar 125 hingga 500 km untuk model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat). Walaupun demikian, umpan balik awan berada pada peringkat dua bila dibandingkan dengan umpan balik uap air dan dianggap positif (menambah pemanasan) dalam semua model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat. Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.


c. Variasi Matahari
Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini


d. Peternakan dan Konsumsi daging
Pada tahun 2006, Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) mengeluarkan laporan “Livestock’s Long Shadow” dengan kesimpulan bahwa sektor peternakan merupakan salah satu penyebab utama pemanasan global. Sumbangan sektor peternakan terhadap pemanasan global sekitar 18%,  lebih besar dari sumbangan sektor transportasi di dunia yang menyumbang sekitar 13,1%.  Selain itu, sektor peternakan dunia juga menyumbang 37% metana (72 kali lebih kuat daripada CO2 selama rentang waktu 20 tahun), dan 65% nitro oksida (296 kali lebih kuat daripada CO2).

e. Pembangkit Energi
Sektor energi merupakan sumber penting gas rumah kaca, khususnya karena energi dihasilkan dari bahan bakar fosil, seperti minyak, gas, dan batu bara, di mana batu bara banyak digunakan untuk menghasilkan listrik.9 Sumbangan sektor energi terhadap emisi gas rumah kaca mencapai 25,9%.2

f. Industri
Sumbangan sektor industri terhadap emisi gas rumah kaca mencapai 19,4%.2 Sebagian besar sumbangan sektor industri ini berasal dari penggunaan bahan bakar fosil untuk menghasilkan listrik atau dari produksi C02 secara langsung sebagai bagian dari pemrosesannya, misalnya saja dalam produksi semen. Hampir semua emisi gas rumah kaca dari sektor ini berasal dari industri besi, baja, kimia, pupuk, semen, kaca dan keramik, serta kertas.

g. Pertanian
Sumbangan sektor pertanian terhadap emisi gas rumah kaca sebesar 13,5%.2 Sumber emisi gas rumah kaca pertama-tama berasal dari pengerjaan tanah dan pembukaan hutan. Selanjutnya, berasal dari penggunaan bahan bakar fosil untuk pembuatan pupuk dan zat kimia lain. Penggunaan mesin dalam pembajakan, penyemaian, penyemprotan, dan pemanenan menyumbang banyak gas rumah kaca. Yang terakhir, emisi gas rumah kaca berasal dari pengangkutan hasil panen dari lahan pertanian ke pasar.

FENOMENA DAN GEJALA TERJADINYA GLOBAL WARMING


  1. FENOMENA DAN GEJALA TERJADINYA GLOBAL WARMING
  1. Kebakaran hutan besar-besaran
Bukan hanya di Indonesia, sejumlah hutan di Amerika Serikat juga ikut terbakar ludes. Dalam beberapa dekade ini, kebakaran hutan meluluhlantakan lebih banyak area dalam tempo yang lebih lama juga. Ilmuwan mengaitkan kebakaran yang merajalela ini dengan temperatur yang kian panas dan salju yang meleleh lebih cepat. Musim semi datang lebih awal sehingga salju meleleh lebih awal juga. Area hutan lebih kering dari biasanya dan lebih mudah terbakar.


b. Situs purbakala cepat rusak
Akibat alam yang tak bersahabat, sejumlah kuil, situs bersejarah, candi dan artefak lain lebih cepat rusak dibandingkan beberapa waktu silam. banjir, suhu yang ekstrim dan pasang laut menyebabkan itu semua. Situs bersejarah berusia 600 tahun di Thailand, Sukhotai, sudah rusak akibat banjir besar belum lama ini.
c. Ketinggian gunung berkurang
Tanpa disadari banyak orang, pegunungan Alpen mengalami penyusutan ketinggian. Ini diakibatkan melelehnya es di puncaknya. Selama ratusan tahun, bobot lapisan es telah mendorong permukaan bumi akibat tekanannya. Saat lapisan es meleleh, bobot ini terangkat dan permukaan perlahan terangkat kembali.

d. Pelelehan Besar-besaran
Bukan hanya temperatur planet yang memicu pelelehan gunung es, tapi juga semua lapisan tanah yang selama ini membeku. Pelelehan ini memicu dasar tanah mengkerut tak menentu sehingga menimbulkan lubang-lubang dan merusak struktur seperti jalur kereta api, jalan raya, dan rumah-rumah. Imbas dari ketidakstabilan ini pada dataran tinggi seperti pegunungan bahkan bisa menyebabkan keruntuhan batuan.

globa warming


Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia” melalui efek rumah kaca.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekwensi-konsekwensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

flora kebanggaan beberapa negara


Bunga kebanggaan beberapa negara
  1. Australia  bunga adelweis
  2. Belanda  bunga tulip oranye
  3. Cina  bunga peony
  4. India  bunga teratai biru
  5. Indonesia  bunga melati
  6. Jepang  bunga aprikat
  7. Kolombia  bunga anggrek may
  8. Libia  bunga delima
  9. Malaysia  bunga lenang
  10. Rusia  bunga matahari

faktor kependudukan


Faktor yang menunjang dan menghambat kelahiran (natalitas) di Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Penunjang Kelahiran (Pro Natalitas) antara lain :

1. Kawin usia muda
2. Pandangan “banyak anak banyak rezeki”
3. Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah
4. Anak merupakan penentu status sosial
5. Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki.  


b. Penghambat Kelahiran (Anti Natalitas)
antara lain :

1. Pelaksanan Program Keluarga Berencana (KB)
2. Penundaan usia perkawinan dengan alasan menyelesaikan pendidikan
3. Semakin banyak wanita karir




c.
Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate /CBR) adalah jumlah kelahiran hidup dari tiap 1000 orang penduduk dalam waktu satu tahun. Rumusnya adalah : 




Contoh : Jumlah penduduk suatu negara tahun 2000 adalah 25.000.000 jiwa. Jumlah kelahiran dalam setahun sebanyak 800.000 jiwa. Hitunglah angka kelahiran negara tersebut ? 
Hal ini berarti setiap 1000 orang penduduk, rata-rata kelahirannya 32 orang bayi dalam setahun. 
Penggolongan angka kelahiran kasar (CBR) :
1. angka kelahiran rendah apabila kurang dari 30 per 1000 penduduk
2. angka kelahiran sedang, apabila antara 30 – 40 per 1000 penduduk
3. angka kelahiran tinggi, apabila lebih dari 40 per 1000 penduduk




Faktor yang menunjang dan menghambat kematian (mortalitas) di Indonesia, adalah sebagai berikut :
a.
Penunjang Kematian (Pro Mortalitas) antara lain :
1. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
2. Fasilitas kesehatan yang belum memadai
3. Keadaan gizi penduduk yang rendah
4. Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir
5. Peparangan, wabah penyakit, pembunuhan

b.
Penghambat Kematian (Anti Mortalitas) antara lain :
1. Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan
2. Fasilitas kesehatan yang memadai
3. Meningkatnya keadaan gizi penduduk
4. Memperbanyak tenaga medis seperti dokter, dan bidan
5. Kemajuan di bidang kedokteran.
c. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate) adalah jumlah kematian setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun. Rumusnya adalah :
Contoh : Jumlah penduduk suatu negara tahun 2000 adalah 21.000.000 jiwa. Jumlah kelahiran dalam setahun sebanyak 315.000 jiwa. Hitunglah angka kelahiran kasar negara tersebut ?
Hal ini berarti setiap 1000 orang, penduduk yang meninggal rata-rata 15 orang dalam setahun.

Penggolongan angka kelahiran kasar :
1. angka kematian rendah apabila kurang dari 10 per 1000 penduduk
2. angka kematian sedang, apabila antara 10 – 20 per 1000 penduduk
3. angka kematian tinggi, apabila lebih dari 20 per 1000 penduduk

penduduk


Unsur-unsur Dinamika Penduduk
A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dinamika Penduduk
Jumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu yaitu bertambah atau berkurang. Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu :
a. Kelahiran (natalitas)
b. Kematian (mortalitas)
c. Migrasi (perpindahan)

Jumlah kelahiran dan kematian sangat menentukan dalam pertumbuhan penduduk Indonesia, oleh karena itu kita perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelahiran dan kematian.


tektonisme


Tektonik lempeng adalah suatu teori yang menerangkan proses dinamika bumi tentang pembentukan jalur pegunungan, jalur gunung api, jalur gempa bumi dan cekungan endapan di muka bumi yang diakibatkan oleh pergerakan lempeng. Pada dasarnya teori tektonik lempeng adalah bahwa bumi yang padat ini terdiri dari banyak lempengan yang pecah-pecah, yang merupakan pembalut keras bumi, yang terus bergerak mendorong, menjauh, berpapasan, menggilas, mendidih tiada hentinya. Lempeng ini sedikitnya ada delapan lempeng yang besar, delapan lempeng yang berukuran kecil, yang semuanya terus bergerak berarak-arak tiada henti hingga kini. Teori semakin banyak diyakini setelah data dari berbagai dunia analisis, yang meyakinkan bahwa telah terjadi pergerakan lempeng sejagad. Misalnya, pada saat batuan kuno di kepulauan Inggris diukur kemagnetanya, tercatat penyimpangan sejauh 300 drajat dari kutub magnet sekarang. Pertanyaan timbul, apakah kutub magnet bumi telah berpindah sejauh ini, ataukah kepulauan Inggris yang telah bergeser dari waktu ke waktu hingga pada posisinya sekarang.
Lempeng dan Pergerakannya
Menurut teori kerak bumi (litosfer) dapat diterangkan ibarat suatu rakit yang sangat kuat dan relative dingin yang mengapung di atas mantel astenosfer yang liat dan sangat panas, atau bisa juga disamakan dengan pulau es yang mengapung di atas air laut. Ada dua jenis kerak bumi yaitu kerak samudera yang tersusun oleh batuan yang bersifat basa dan sangat basa, yang dijumpai pada samudera yang sangat dalam, dan kerak benua yang tersusun dari batuan asam dan lebih tebal dari kerak samudera. Kerak bumi yang menutupi seluruh permukaan bumi, namun akibat adanya aliran panas yang mengalir di dalam astenosfer menyebabkan kerak bumi ini pecah menjadi bebrapa bagian yang lebih kecil yang disebut lempeng kerak bumi. Dengan demikian lempeng dapat terdiri dari kerak benua, kerak samudera atau keduanya. Arus konveksi tersebut merupakan kekuatan utama yang menyebabkan terjadinya pergerakan lempeng.
Akibat Pergerakan Lempeng
Pergerakan lempeng kerak bumi ada tiga macam, yaitu pergerakan yang saling mendekat, saling menjauh, dan saling berpapasan. Pergerakan lempeng saling mendekati akan menyebabkan tumbukan dimana salah satu dari lempeng akan menujam ke bawah. Daerah penujaman membentuk suatu palung yang dalam, yang biasa merupakan jalur gempa bumi yang kuat. Dibelakang alur penujaman akan terbentuk rangkaian kegiatan magmatic dan gunung api serta berbagai cekungan pengendapan. Salah satu contohnya terjadi di Indonesia, pertemuan antara kedua lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia menghasilkan jalur penujaman di selatan pulau Jawa dan jalur gunung api Sumatera, Jawa dan Nusa tenggara, dan berbagai cekungan seperti Sumatera Utara, Sumatera Tengah, Sumatera Selatan dan cekungan Jawa Utara. Pergerakan lempeng saling menjauh akan menyebabkan penipisan dan peregangan kerak bumi dan akibatnya terjadi pengeluaran material baru dari mantel membentuk jalur magmatic atau gunung api. Contoh pembentukan gunung api di pematang tengah samudera di laut Pasifik dan benua Afrika. Pergerakan saling berpapasan dicirikan ileh adanya sesar mendatar yang besar seperti misalnya sesar besar San Andreas di Amerika.
Pergerakan Lempeng Kerak Bumi
Pergerakan lempeng kerak bumi yang saling bertumbukan akan membentuk zona subduksi dan menimbulkan gaya yang bekerja baik horizontal maupun vertical, yang akan membentuk pegunungan lipatan, jalur gunung api/magmatic, persesaran batuan dan jalur gempa bumi serta terbentuknya wilayah tektonik tertentu. Selain itu terbentuk juga berbagai jenis cekungan pengendapan batuan sedimen seperti palung (parit), cekungan busur muka, cekungan antar gunung dan cekungan busur belakang. Pada jalur gunung api/magmatic biasanya akan terbentuk zona mineralisasi emas, perak dan tembaga, sedangkan pada jalur penujaman akan ditemukan mineral kromit. Setiap wilayah tektonik memiliki cirri atau indikasi tertentu, baik batuan, mineralisasi, struktur maupun kegempaan.

vulkanisme


AKTIVITAS VULKANISME
Vulkanisme adalah peristiwa yang berkaitan dengan proses keluarnya magma dari dalam bumi menuju permukaan bumi. Dengan kata lain, vulknisme merupakan peristiwa yang berkaitan dengan kegiatan gunung berapi. Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. 

Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya dari suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah mati. Dalam peristiwa vulkanisme magma tidak selalu dapat menembus keluar ke permukaan bumi. Jika tekanan magma tidak mencapai permukaan bumi karena lapisan batuan sangat kuat maka akan menyebabkan beberapa bentuk muka bumi yaitu: pegunungan kubah (dome mountain), pegunungan patahan (block mountain), pegunungan lipatan (folded mountain), pegunungan komplek (complex mountain)/gabungan pegunungan patahan dan lipatan. Beberapa aktivitas vulkanisme antara lain sebagai berikut:

Intrusi Magma
Di dalam kulit bumi, di bawah gunungapi terdapat rongga besar dengan dinding tidak beraturan disebut dapur magma. Dapur magma berisi benda cair liat sangat panas, yang disebut magma. Magma yang mencapai permukaan bumi disebut lava. Lava pijar yang keluar dari gunungapi, suhunya masih sangat tinggi yaitu ± 250 - 400°C. Setelah beberapa lama suhu lava makin dingin dan akhirnya membeku menjadi batuan beku. Magma yang menerobos atau menyusup menuju permukaan bumi ada yang membeku sampai di permukaan bumi, tetapi ada pula yang sudah membeku sebelum sampai ke permukaan bumi. Intrusi magma adalah proses keluarnya magma dari dapur magma (batholit) melalui celah-celah batuan tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma akan berakibat terangkatnya lapisan kerak bumi menjadi cembung. dan bila sampai di permukaan bumi disebut ekstrusi magma. Intrusi magma menghasilkan beberapa bentukan, seperti tampak pada Gambar 1.

Keterangan:

  • Batolit, adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma. Batolit memiliki ukuran yang besar, berada di dalam kerak bumi dan bentuknya tidak teratur. 
  • Lakolit, adalah batuan beku yang berasal dari resapan magma, dengan ukuran lebih kecil dari batolit, memiliki ciri bagian dasar horisontal dan permukaannya cembung. 
  • Sill, adalah batuan beku yang berasal dari magma yang menyusup sejajar dengan perlapisan batuan. Bila penyusupan magma tersebut tegak atau miring disebut dike. 
  • fissure flow adalah magma yang mencapai permukaan bumi maka yang memebentuk batuan beku leleran Pada bagian puncak gunungapi terdapat lubang kepundan, merupakan ujung dari saluran keluarnya magma dari dalam bumi. Tempat keluarnya magma dari gunungapi dinamakan kawah.

Ekstrusi Magma
Ekstrusi magma adalah proses keluarnya magma mencapai permukaan bumi melalui letusan gunung berapi (erupsi). Tempat keluarnya magma di permukaan bumi dapat berujud garis yang memanjang disebut erupsi linier dan dapat memusat pada sebuah titik disebut erupsi linier. Salah satu material yang dihasilkan dari proses vulkanisme adalah magma. Magma adalah campuran batuan yang bersifat liat dan sangat panas yang terdapat dalam lapisan litosfer (di dalam dapur magma). Jika magma telah mencapai permukaan bumi maka disebut lava. Jika lava telah bercampur dengan material lain yang ada dipermukaan bumi seperti pasir,kerikil, batu dan air maka di sebut lahar.
Aktivitas Pra  Erupsi dan Material Hasil Erupsi
Gunungapi yang akan meletus biasanya mengeluarkan tanda-tanda alami sebagai berikut: (1) suhu di sekitar kawah naik; (2) banyak sumber air di sekitar gunung itu mengering; (3) sering terjadi gempa (vulkanik); (4) sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunung; (5) banyak binatang yang menuruni lereng. Beberapa jenis hewan mampu menangkap tanda-tanda alami bahwa gunung yang ditempatinya akan meletus. Jenis hewan itu antara lain angsa, kelelawar dan harimau. 

Pada waktu gunung api meletus, bahan-bahan yang dikeluarkan terdiri dari tiga jenis, yaitu material padat, material cair (lava cair) dan gas. Material padat yang disebut piroklastika, dan dibedakan menjadi: (a) batu-batu besar, disebut bom, (b) batu-batu kecil, disebut lapili, (c) kerikil dan pasir, dan (d) debu atau abu vulkanis. Gas-gas yang dikeluarkan oleh gunungapi disebut ekshalasi. Gas-gas tersebut dapat berujud asam sulfida (H2S), asam sulfat (H2SO4), carbon dioksida (CO2), klorida (CL), uap air (H2O) dan sulfida (HCL). Selain aliran lava, kehancuran oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai cara seperti berikut (1) Aliran lava (2) Aliran lumpur (3) Abu vulkanik (4) Kebakaran hutan (5) Gas beracun (6) Gelombang tsunami (7) Gempa bumi.

Letusan gunung api yang sangat dahsyat dapat menghancurkan puncak gunung, sehingga terbentuk kawah yang sangat luas dan berdinding terjal yang disebut kaldera. Contohnya adalah : Kaldera Tengger (lebarnya 8km), kaldera Ijen (lebarnya 11km) , Kaldera Iyang (17km), kaldera Tambora (lebarnya 6 km), dan Kaldera Batur (lebarnya 10 km), serta kaldera Aso (Jepang) lebarnya 25 km.
Aktivitas post vulkanik
Gejala post vulkanik adalah proses alam yang terjadi setelah letusan gunung berapi. Proses alam tersebut meliputi:
  • Keluarnya gas asam arang (CO dan CO2) yang disebut gas mofet. 
  • Sumber gas belerang, yang disebut solfatara. Solfatara adalah fumarol yang mengeluarkan gas-gas oksida belerang (seperti SO2 dan SO3),selain karbon dioksida (CO2)dan uap air (H2O). Nama Solfatara berasal dari bahasa Latin "Sulpha terra", yang artinya "daratan belerang", atau "bumi belerang". Nama "Solfatara" diambil dari nama tempat bernama sama di Gunung Pozzoli, Italia 
  • Sumber gas uap air yang disebut fumarol. Fumarol adalah lubang di dalam kerak bumi di sekitar gunung berapi, yang mengeluarkan uap dan gas seperti karbon dioksida, sulfur dioksida, asam hidroklorik, dan hidrogen sulfida. Fumarol bisa terdapat di sepanjang retakan kecil maupun rekahan gunung berapi dan di permukaan aliran lava serta endapan aliran piroklastik yang tebal. Lapangan fumarol merupakan suatu wilayah mata air panas dan semburan gas dimana magma atau batuan beku yang panas di kedalaman yang dangkal atau air tanah. Dari perspektifnya air tanah, fumarol bisa dideskripsikan sebagai mata air panas yang membuat air mendidih sebelum air mencapai permukaan tanah. 

FUMAROL
  • Sumber air panas. 
  • Sumber air mineral. 
  • Geyser. Geyser adalah sejenis mata air panas yang menyembur secara periodik, mengeluarkan air panas dan uap air ke udara. Nama geyser berasal dari kata Geysir di Haukadalur, Islandia.   Pembentukan geyser bergantung kepada keadaan hidrogeologi tertentu yang hanya terdapat di   beberapa tempat di Bumi, dan karena itu geyser adalah fenomena yang jarang ditemui. Salah satu penyebab munculnya geyser adalah aktivitas vulkanisme karena air tanah bersentuhan dengan sisa-sisa panas dari kegiatan magmatik. Sekitar 1000 ada di seluruh dunia, sekitar setengahnya di Yellowstone National Park, Amerika Serikat. Aktivitas semburan geyser dapat berhenti karena pengendapan mineral di dalam geyser, gempa bumi, dan campur tangan manusia. 
    Sumber: Wikipedia, national geographic

danau di indonesia


Dari 1.575 danau besar dan kecil yang dipunyai Indonesia. Beberapa di antaranya mempunyai ukuran yang sangat besar sehingga layak dianggap sebagai danau paling luas dan besar di Indonesia. Berikut adalah danau-danau terbesar di Indonesia dilihat dari luas permukaan, kedalaman, dan volume airnya.
  • Danau Toba, Sumatera Utara
Danau Toba (gambar wikipedia)
Danau Toba merupakan danau terbesar dan terluas di Indonesia, bahkan merupakan danau vulkanik terbesar di dunia. Pun menjadi danau terdalam kedua di Indonesia dan terdalam ke-15 di dunia. Berada di elevansi (ketinggian) 905 m, panjang danau Toba mencapai 100 km dengan lebar 30 km dan kedalaman mencapai 505 m pada titik terdalam mencapai. Luas permukaannya mencapai 1.130 km2 dengan volume air mencapai 240 km3. Selain menjadi danau terbesar di Indonesia, danau toba memiliki keunikan dengan keberadaan pulau Samosir di tengahnya.
  • Danau Ranau, Sumatera Selatan dan Lampung
Danau Ranau (gambar wikipedia)
Danau Ranau merupakan danau terbesar kedua di Indonesia (berdasarkan volume air). Danau vulkanik ini terletak di kabupaten lampung Barat (Lampung) dan kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (Sumatera Selatan). Berada diketinggian 540 meter, danau ini memiliki panjang 16 km, lebar 8 km, luas permukaan 125.9 km2, kedalaman maksimal 229 meter, dan volume air mencapai 21,95 km3.
  • Danau Singkarak, Sumatera Barat
Danau Singkarak (gambar: kompas)
Danau Singkarak merupakan danau tektonik yang terletak di Kabupaten Solok dan Tanah datar, Sumatera Barat berada di elevansi 362 m. Danau Singkarak mempunyai ukuran panjang 21 km, lebar 7 km, dengan luas permukaan 107,8 km2. Kedalaman maksimalnya mencapai 268 meter dengan volume air mencapai 16,1 km3.
  • Danau Towuti, Sulawesi Selatan
Danau Towuti (gambar; kompas)
Danau Towuti merupakan danau tektonik yang terletak di Kabupaten Luwu Timur. Dengan luas permukaannya mencapai 561 km2 mengukuhkannya sebagai danau terluas kedua di Indonesia. Berada di ketinggian 293 m, mempunyai kedalaman maksimal 203 m.
  • Danau Matano, Sulawesi Selatan
Danau Matano (gambar: matano-sorowako.com)
Danau matano terletak di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Danau ini menjadi danau yang paling dalam di Indonesia, bahkan berada diurutan ke-11 dalam daftar danau terdalam di dunia dengan kedalaman maksimal mencapai 590 meter. Letaknya berada di ketinggian 382 meter dpl dengan luas permukaan mencapai 164 km2.
  • Danau Maninjau, Sumatera Barat
Danau maninjau (gambar: wikipedia)
Danau Maninjau merupakan danau tektonik yang terletak di Kabupaten Agam (Sumatera Barat) pada ketinggian 459 m. Ukurannya, panjang 16 km, lebar 7 km, luas permukaan 99,5 km2, kedalaman maksimal 165 m dengan volume air 10,4 km3.
  • Danau Poso, Sulawesi Tengah
Danau Poso (gambar: wikipedia)
Danau Poso merupakan danau tektonik yang terletak di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada ketinggian 657 m. Ukurannya panjang 32 km, lebar 16 km, dan luar permukaan 323 km2. Kedalaman maksimal 450 m dengan volume air mencapai 0.216 km³.
  • Danau Tempe, Sulawesi Selatan
Danau Tempe (gambar: wikipedia)
Danau Tempe yang terdapat di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, dengan luas permukaan 350 km2 menjadi danau terluas kedua di Sulawesi. Sayang akibat sendimentasi, kedalamannya terus berkurang hingga kini tinggal sekitar 5 meter saja yang mengakibatkan volume air yang mampu ditampungnya pun semakin berkurang.
  • Danau Paniai, Papua
Danau Paniai (gambar: wikipedia)
Danau Paniai terletak di Kabupaten Paniai, Papua. Merupakan danau tektonik yang berada di ketinggian 1.742 m dpl dan mempunyai luas permukaan 195 km2 dengan kedalaman maksimal mencapai 50 meter.
Itulah kesembilan danau terbesar di Indonesia. Di lain kesempatan akan kami publish daftar danau terdalam dan daftar danau terluas di Indonesia dalam artikel tersendiri.
Referensi dan gambar:
  • id.wikipedia.org
  • en.wikipedia.org
  • Sambutan Menteri LH pada Konferensi Nasional Danau Indonesia I

Gunung tertinggi di Indonesia


Gunung tertinggi di Indonesia
Pulau Sumatra : Gunung Kerinci (3.805 m dpl)
Gunung Kerinci (juga dieja “Kerintji”, dan dikenal sebagai Gunung Kerenci, Gadang, Berapi Kurinci, Korinci, atau Puncak Indrapura) adalah gunung tertinggi di Sumatra, dan puncak tertinggi di Indonesia di luar Papua. Gunung Kerinci terletak di Bukit Barisan, dekat pantai barat, dan terletak sekitar 130 km sebelah selatan Padang. Ia adalah fitur paling terkenal dari Taman Nasional Kerinci Seblat.
Gunung Kerinci merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia (3.805 m dpl). Gunung ini memiliki kawah berbentuk kerucut dengan dinding bagian atas berukuran 600 x 580 meter dan 120 x 100 meter untuk dinding bagian bawah. Kawah ini diisi oleh air dengan warna hijau kekuning-kuningan.
Pada ketinggian 3.805 m dpl menawarkan pemandangan ke empat penjuru mata angin yang sangat mengagumkan.
Kerinci masih aktif dan terakhir kali meletus pada tahun 1970.
Pulau Jawa : gunung Semeru (3.676m dpl)
Gunung Semeru (3.676m dpl) merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa dan merupakan gunung berapi tertinggi ke-tiga di Indonesia. Gunung Semeru terletak di pegunungan Tengger dan bertetangga dengan Gunung Bromo.
Gunung ini menyuguhkan pemandangan yang sangat menarik bagi para pendaki, yaitu letusan vulkanis setiap 10 menit yang menyembur dari kawah Jonggring Saloko.
Selain itu dipertengahan jalur pendakian terdapat danau Ranu Kumbolo dengan luas sekitar 5 Ha menyiratkan kesan tersendiri bagi pendaki Semeru.
Kep.Sunda Kecil : Gunung Rinjani (3.726m dpl)
Gunung Rinjani terletak di Pulau Lombok bagian Utara dengan ketinggian 3,726 m dpl, merupakan gunung berapi tertinggi ke dua di Indonesia. Bagi masyarakat Hindu mereka percaya di puncaknya merupakan tempat suci, tempat tinggal para Dewa. Pendakian ke gunung Rinjani dapat menjadi pengalaman tak terlupakan.
Pada ketinggian 2000 m di atas permukaan laut terdapat kaldera yang membentuk danau Segara Anak. Di tengah-tengah terdapat gunung Barujari yang masih aktif, tempat ini juga merupakan sumber mata air panas yang dipergunakan untuk berobat, sedangkan danau Segara Anak dapat dipergunakan sebagai tempat memancing.
Pulau Kalimantan : Gunung Bukit Raya (2.278m dpl)
Seharusnya puncak tertinggi di pulau ini adalah puncak gunung Kinabalu (4.095 m dpl), akan tetapi berhubung puncak tersebut berada di negeri jiran Malaysia, maka tidak termasuk kedalam kelompok tujuh puncak tertinggi di tujuh kepulauan atau pulau Indonesia.
Untuk itu puncak tertinggi di pulau Kalimantan dipegang oleh puncak Gunung Bukit Raya dengan ketinggian 2.278 meter dari permukaan laut. Gunung ini berada di perbatasan propinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan tengah.
puncak bukit raya terletak di Pegunungan Schwaner yang berada pada kawasan Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya.
Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya merupakan Kawasan konservasi yang terletak di jantung Pulau Kalimantan. Kawasan ini memiliki peranan penting dalam Fungsi hidrologis sebagai catchment area bagi Daerah Aliran Sungai Melawi di Kalimantan Barat dan Daerah Aliaran Sungai Katingan di kalimantan Tengah. Kawasan hutan Bukit Baka-Bukit Raya Merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan hujan tropika pengunungan yang mendominasi puncak-puncak pegunungan Schwaner
Pulau Sulawesi : Gunung Jatimojong (3.430m dpl)
Puncak gunung tertinggi di pulau ini dipegang oleh pegunungan Latimojong dengan puncak tertingginya bernama Rante Mario memiliki ketinggian 3.430 m dari permukaan laut.
Pegunungan Latimojong ini berada di kabupaten Enrekang propinsi Sulawesi Selatan, pada koordinat 120°01’30″ BT – 03°23’01″ LS serta bukan merupakan gunung berapi. Akses rute normal pendakiannya berawal dari desa Karangaan
Kepulauan Maluku : Gunung Binaiya (3.027m dpl)
Gunung Binaiya yang merupakan puncak tertinggi di kepualan Ambon ini berada tepatnya di pulau Seram. Berdiri dengan ketinggian 3027m dpl dan berada pada posisi geografis 3° 10′ LS dan 129° 28′ BT.
Selain itu gunung ini juga mempunyai dua puncak lainnya yang mempunyai ketiggian 3019m dpl dan 3011m dpl. Gunung yang jarang dijamah pendaki gunung ini mempunyai tantangan tersendiri yaitu dikarenakan kita akan dihadapkan pada titik awal pendakian mulai dari 0 m dpl.
Gunung ini berada dalam ruang lingkup Taman Nasional Manusela yang mempunyai luas 189.000 ha. Curah hujan cukup tinggi di taman nasional ini, rata-rata 2000 mm per tahunnya, dan musim penghujan terjadi pada bulan November hingga April dan musim kemarau pada bulan Mei hingga Oktober.
Pulau Irian : Pegunungan Jaya Wijaya /Punak Cartenzs (4.884m dpl)
Puncak gunung tertinggi di pulau ini adalah merupakan juga puncak tertinggi di Indonesia dan juga masuk kedalam salah satu Seven Summit di tujuh benua dunia, yaitu Cartenzs Pyramid dengan ketinggian 4.884 m dari permukaan laut,
puncak Carstenzs berada didalam kawasan pegunungan Jaya Wijaya pada posisi 04º03’48″LS 137º11’09″BT, yang merupakan gunung karang (limestone), dan terdapat hamparan salju abadi dibeberapa tempat di pegunungan ini. Gunung yang berada di provinsi Papua ini bisa diakses lewat rute normal dari
desa Ilaga.
puncak Cartensz Indonesia patut berbangga dengan keunikan dan kekayaan alam serta tradisi masayarakatnya. Kali ini, Carstenz Pyramid atau yang bisa disebut dengan puncak jaya, juga berada di Papua. Puncak Carstensz ini merupakan puncak tertinggi di Australia dan Oceania. Mengapa tidak di Asia? Karena puncak tertinggi di Asia sudah dipegang oleh Gunung Himalaya yang ada di perbatasan India dan Cina.

Manfaat Hutan bagi kehidupan manusia


Manfaat Hutan bagi kehidupan manusia
  1. Hutan heterogen adalah hutan yang ditumbuhi oleh berbagai jenis pohon.
  2. Hutan homogen adalah hutan yang hanya ada satu jenis pohon/tumbuhan saja.
Fungsi hutan :
  1. Hutan lindung berfungsi sebagai pelindung tanah yang mempunyai tingkat kemiringan cukup tinggi dan sebagai pengatur air sehingga dapat mencegah terjadinya banjir dan erosi.
  2. Hutan produksi berfungsi sebagai pemenuh kebutuhan manusia khususnya industri.
  3. Hutan Suaka Alam dan Hutan Wisata berfungsi untuk melindungi jenis tumbuhan dan hewan tertentu.
  4. Pembentuk humus.
  5. Penyimpanan dan pengatur air.
  6. Pencegah banjirdan erosi.
  7. Paru-paru dunia.

Flora dan Fauna


JENIS FAUNA YANG DILINDUNGI DI INDONESIA
No
Nama Hewan
Provinsi
1.
Orang utan, beruang madu, dan harimau
Nanggroe Aceh Darussalam
2.
Beruang
Riau
3.
Harimau
Jambi
4.
Gajah, harimau
Sumatera Selatan
5.
Gajah, badak bercula dua
Lampung
6.
Banteng, badak bercula satu
Banten
7.
Banteng
Jawa Timur
8.
Jalak putih
Bali
9.
Landak dan kuda
Nusa Tenggara Barat
10.
Komodo dan kakaktua
Nusa Tenggara Timur
11.
Ikan arwana
Kalimantan Barat
12.
Orang utan dan beruang
Kalimantan Tengah
13.
Pesut
Kalimantan Timur
14.
Babi rusa dan kuskus
Sulawesi Utara
15.
Babi rusa
Sulawesi Tengah
16.
Anoa, kerbau belang, babi rusa dan tapir
Sulawesi Tenggara
17.
Babi rusa dan tapir
Sulawesi Tenggara
18.
Kakaktua, cendrawasih dan kasuari
Maluku dan Papua

Cagar alam
No
Nama Cagar alam
Melindungi


Cagar alam Batangpalupuh di Sumatera Barat
Raflessia arnoldi


Cagar alam Sukayuwana pelabuhan ratu
Hutan pantai


Cagar alam ujung kulon
Badak bercula satu, banteng dan rusa


Cagar alam Wijayakusuma di Jawa Tengah
Bunga Wijayakusuma


Cagar alam pantai baron di Yogyakarta
Vegetasi khas pantai selatan


Cagar alam padang luwai di kalimantan
Jenis-jenis anggrek hutan

gugus kepulauan indonesia


Gugus kepulauan di Indonesia
  1. Kepulauan sunda besar
Terdiri atas Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
  1. Kepulauan sunda kecil
Terdiri atas Pulau Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Timor, Solor, Alor, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
  1. Kepulauan Maluku
Terdiri atas Pulau Seram, Ambon, Buru, Aru, Barbar, Tanimbar, Sula, Ternate, Tidore, Halmahera, dan Morotai.
  1. Pulau Irian (Papu) dan pulau-pulau di sekitarnya
Terdiri atas Pulau Waigeo, Misol, Salawati, dan Yos sudarso.

dampak bencana


Dampak peristiwa alam :
  1. Dampak positif peristiwa alam
  1. Akibat dari meletusnya gunung berapi akan menyebabkan batu-batuan dan barang tambang terlempar ke permukaan bumi sebagai benda yang dapat dimanfaatkan.
  2. Lahar dingin dari gunung api dapat mendatangkan batu, kerikil dan pasir.
  3. Beberapa kasus gempa di kawasan gunung api akan mengakibatkan retakan tanah yang mengeluarkan fumarol (sumber air mineral panas) dan solfatar (gas belerang).
  4. Panas bumi di kawasan gunung api dapat digunakan untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi.
  1. Dampak negatif peristiwa alam
  1. Akibat gempa yang menimbulkan patahan dan lipatan menyebabkan kerusakan bangunan, jalan, jembatan dan seluruh permukaan bumi.
  2. Letusan gunung api memuntahkan berbagai material yang dapat merenggut jiwa manusia.
  3. Aliran lava yang bergerak di lereng gunung berapi dapat membakar benda yang dilewatinnya.
  4. Bahan-bahan gas beracun akan membinasakan makhluk hidup.
  5. Banjir dapat merusak areal pertanian, tempat pemukiman dll.
  6. Angin rebut/puyuh dapat merusakkan pohon-pohon dan rumah penduduk.

Bentuk-bentuk peristiwa alam


Bentuk-bentuk peristiwa alam
El Nino merupakan gejala alam global yang menimbulkan kekeringan di berbagai kawasan garis khatulistiwa.
La Nina merupakan kondisi alam yang ditandai dengan menurunya temperature permukaan laut di wilayah pasifik ekuator atau tropis hingga bawah normal yang diikuti oleh munculnya tiupan angin pasat yang kencang.
Kebakaran hutan merupakan peristiwa terbakarnya lahan di hutan yang menyebabkan kabut asap yang melanda di daerah sekitarnya.
Banjir merupakan peristiwa alam berupa peningkatan debit air secara cepat sehingga meluap dan menggenangi daerah sekitarnya.
Gempa bumi merupakan suatu getaran yang dapat merobohkan benda di permukaan bumi.

Gejala alam di Indonesia dan di ASEAN


Gejala alam di Indonesia dan di ASEAN
Cuaca dan iklim
Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat dan pada suatu tempat atau daerah yang sempit. Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca dalam jangka panjang dan meliputi wilayah yang relative luas. Unsure-unsur cuaca dan iklim adalah temperature udara, kelembapan udara, dan tekanan udara.
Letak astronomis, geologis, dan geografis
Secara astronomis, ASEAN terletak pada 29° LU dan 6° LS, berdasarkan garis bujur terletak pada 93° BT dan 141° BT. Dengan letak astronomis tersebut menjadikan suhu rata-ratanya selalu tinggi. Akhirnya terjadi pemanasan yang cukup tinggi, penguapan yang besar, dan curah hujan yang cukup tinggi. Secara geologis sebagian wilayah ASEAN dilalui oleh rangkaian Pegunungan Muda Mediteranian, jalan lalu lintas yang menghubungkan Samudra Pasifik dengan samudra Hindia.
Tsunami
Tsunami adalah gelombang air yang sangat besar yang dibangkitkan oleh bermacam-macam gangguan di dasar samudra. Gangguan ini berupa gempa, pergeseran lempeng atau gunung meletus.
Gunung Meletus
Gunung meletus ditandai dengan peristiwa keluarnya magma dari dalam gunung api yang disertai bahan-bahan padat, cair, dan gas.

Keadaan alam Indonesia dan Negara tetangga


Keadaan alam Indonesia dan Negara tetangga

Indonesia
Indonesia memiliki 17.508 pulau, sekitar 6000 diantaranya tidak berpenghuni, menyebar di sekitar khatulistiwa dan beriklim tropis. Indonesia memiliki 5 pulau besar, yaitu Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya. Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi dan 130 di antaranya termasuk gunung berapi aktif. Indonesia merupakan tempat pertemuan antara dua rangkaian gunung berapi aktif dan terdapat puluhan patahan aktif di wilayah Indonesia. Suhu udara di dataran rendah berkisar antara 23°C-28°C sepanjang tahun. Terdapat salju abadi di puncak pegunungan di Irian Jaya, seperti Puncak Trikora (Mt. Wihelmina, 4730m) dan Puncak Jaya Wijaya (Mt. Cartenz, 5030m) dan terdapat dua musim di Indonesia yaitu : musim kemarau dan musim hujan.

Malaysia
Malaysia terdiri atas dua kawasan utama yang terpisah oleh laut cina selatan. Pada bagian tepi laut yang landai, terdapat hutan tebal dan bukit bakau. Malaysia terdiri atas wilayah Malaysia barat (semenanjung melayu) dan Malaysia timur (serawak dan sabah). Wilayah Malaysia sebagian berupa pegunungan dan pantainya berupa rawa-rawa, gunung tertingginya adalah Gunung Kinibalu. Malaysia beriklim tropis dengan suhu rata-rata 27°C.

Singapura
Singapura merupakan negara kepulauan. Pulau singapura dengan ukuran panjang 41,8 km dan lebar 22,9 km merupakan pulau terbesar di negara itu. Hamper semua wilayahnya berupa dataran rendah. Suhu udara di singapura rata-rata 26°C. di singapura ada musim penghujan dan musim pancaroba.

Fillipina
Fillipina merupakan negara kepulauan. Jumlah pulaunya sekitar 7100 pulau. Pulau pulau di fillipina di kelompokkan menjadi empat kelompok yaitu : Pulau Luzon, Kepulauan Viyasan, Kepulauan Mindanao, serta Kepulauan Palawan dan Sulu. Sebagian besar wilayah Fillipina berupa pegunungan dan gunung api yang terdapat di Fillipina adalah Gunung Mayon, Gunung Taal, dan Gunung Pinatubo. Fillipina beriklim tropis dengan suhu rata-rata 24°C-30°C. Sekitar 40% wilayah Fillipina berupa hutan yang menonjol antara lain : kayu bonian, kayu cedar, kayu eboni, kayu pinus dan kayu mahoni.

Kamboja
Bagian tengah wilayah kamboja adalah berupa daratan yang luas. Lebih dari 60% wilayahnya berupa hutan. Kamboja beriklim tropis. Sungai-sungai penting di Kamboja adalah Sungai Mekong dan Sungai Tanle.

Brunei Darussalam
Brunei Darussalam terletak di pulau Kalimantan bagian utara. Sebagian besar wilayahnya berupa daratan, daerah pantainya berawa-rawa dengan ditumbuhi pohon bakau. Brunei Darussalam beriklim tropis dengan suhu sekitar 23°C-32°C.

Thailand
Thailand di bagian utara dan baratnya merupakan pegunungan. Pohon jati banyak tumbuh di pegunungan utara, dataran rendahnya di bagian tengah Thailand. Negara ini beriklim tropis dan sungai-sungai utamanya adalah Sungai Phraya, Sungai Chi, Sungai Mun.

Myanmar
Lebih dari separuh wilayah Myanmar berupa daratan rendah yang terletak di lembah sungai Irawadi, lembah itu dikelilingi oleh pegunungan. Sungai Irawadi dan Sungai Salween merupakan sungai utama di Myanmar. Wilayah Myanmar beiklim tropis.

Laos
Laos merupakan satu-satunya negara di ASEAN yang tidak berbatasan dengan laut. Wilayah laos merupakan pegunungan dan sungai Mekong merupakan sungai utama. Daerah pertanian terpenting terletak di daerah Lembah Sungai Mekong. Laos memiliki iklim tropis.

Vietnam
Wilayah Vietnam bagian utara merupakan pegunungan, sedangkan bagian selatan berupa dataran rendah yang subur. Gunung-gunung yang ada di wilayah Vietnam adalah Gunung Ngoc dan Gunung Chu Yang Sin. Vietnam memiliki iklim tropis.

Australia
  1. Australia bagian barat
Daerah ini umumnya kering dan tandus. Terdapat gurun-gurun pasir seperti gurun sandy, gurun Gibson dan gurun Victoria. Australia memiliki iklim tropis, iklim sedang dan iklim gurun.
  1. Australia bagian timur
Daerahnya berbentuk pegunungan dengan dataran tinggi yang membentang sepanjang pantai timur dengan arah utara-selatan dan disebut Pegunungan Biru. Terdapat Pegunungan Alpen Australia.
  1. Australia bagian tengah
Daerahnya terdiri atas dataran rendah yang terbentang sampai ke pantai selatan. Dataran ini disebut dataran Muray-Darling karena dialiri sungai muray dan sungai darling. Terdapat pegunungan Macdounel dan pegunungan Flinders serta terdapat danau Eyre, danau Torens dan danau Gairder.
  1. Australia bagian selatan
Daerahnya berupa dataran rendah membujur sepanjang pantai selatan Australia. Di sebelah selatan Australia terdapat Pulau Tasmania yang dipisahkan oleh selat bass.
  1. Australia bagian utara
Daerah ini mempunyai relief agak kasar berupa dataran tinggi dan pegunungan.

Papua Nugini
Pegunungan yang berada di wilayah papua nugini membujur dari barat sampai ke timur. Bagian tengah terdapat Pegunungan Bismarck dank e ujung timur adalah Pegunungan Owen Stanley. Bagian selatan Papua Nugini terdiri atas dataran rendah yang luas dan berawa-rawa. Sungai terbesar di Papua Nugini seperti sungai Fly dan sungai Sepik. Papua Nugini berada di daerah khatulistiwa dan negara ini beriklim tropis yang panas dan lembab.

Timor Leste
Timor Leste mempunyai luas wilayah 13.874 km². Negara ini terletak di sebelah tenggara Indonesia. Timor Leste memiliki banyak gunung dan hutannya yang lebat. Di daerah pantainya terdapat dataran dan lembah. Daerah dataran dan lembah memiliki iklim padang rumput tropis dan daerah lainnya memiliki iklim hujan tropis.