Tektonik lempeng
adalah suatu teori yang menerangkan proses dinamika bumi tentang
pembentukan jalur pegunungan, jalur gunung api, jalur gempa bumi dan
cekungan endapan di muka bumi yang diakibatkan oleh pergerakan
lempeng. Pada dasarnya teori tektonik lempeng adalah bahwa bumi yang
padat ini terdiri dari banyak lempengan yang pecah-pecah, yang
merupakan pembalut keras bumi, yang terus bergerak mendorong,
menjauh, berpapasan, menggilas, mendidih tiada hentinya. Lempeng ini
sedikitnya ada delapan lempeng yang besar, delapan lempeng yang
berukuran kecil, yang semuanya terus bergerak berarak-arak tiada
henti hingga kini. Teori semakin banyak diyakini setelah data dari
berbagai dunia analisis, yang meyakinkan bahwa telah terjadi
pergerakan lempeng sejagad. Misalnya, pada saat batuan kuno di
kepulauan Inggris diukur kemagnetanya, tercatat penyimpangan sejauh
300 drajat dari kutub magnet sekarang. Pertanyaan timbul, apakah
kutub magnet bumi telah berpindah sejauh ini, ataukah kepulauan
Inggris yang telah bergeser dari waktu ke waktu hingga pada posisinya
sekarang.
Lempeng dan
Pergerakannya
Menurut teori kerak
bumi (litosfer) dapat diterangkan ibarat suatu rakit yang sangat kuat
dan relative dingin yang mengapung di atas mantel astenosfer yang
liat dan sangat panas, atau bisa juga disamakan dengan pulau es yang
mengapung di atas air laut. Ada dua jenis kerak bumi yaitu kerak
samudera yang tersusun oleh batuan yang bersifat basa dan sangat
basa, yang dijumpai pada samudera yang sangat dalam, dan kerak benua
yang tersusun dari batuan asam dan lebih tebal dari kerak samudera.
Kerak bumi yang menutupi seluruh permukaan bumi, namun akibat adanya
aliran panas yang mengalir di dalam astenosfer menyebabkan kerak bumi
ini pecah menjadi bebrapa bagian yang lebih kecil yang disebut
lempeng kerak bumi. Dengan demikian lempeng dapat terdiri dari kerak
benua, kerak samudera atau keduanya. Arus konveksi tersebut merupakan
kekuatan utama yang menyebabkan terjadinya pergerakan lempeng.
Akibat
Pergerakan Lempeng
Pergerakan lempeng
kerak bumi ada tiga macam, yaitu pergerakan yang saling mendekat,
saling menjauh, dan saling berpapasan. Pergerakan lempeng saling
mendekati akan menyebabkan tumbukan dimana salah satu dari lempeng
akan menujam ke bawah. Daerah penujaman membentuk suatu palung yang
dalam, yang biasa merupakan jalur gempa bumi yang kuat. Dibelakang
alur penujaman akan terbentuk rangkaian kegiatan magmatic dan gunung
api serta berbagai cekungan pengendapan. Salah satu contohnya terjadi
di Indonesia, pertemuan antara kedua lempeng Indo-Australia dan
lempeng Eurasia menghasilkan jalur penujaman di selatan pulau Jawa
dan jalur gunung api Sumatera, Jawa dan Nusa tenggara, dan berbagai
cekungan seperti Sumatera Utara, Sumatera Tengah, Sumatera Selatan
dan cekungan Jawa Utara. Pergerakan lempeng saling menjauh akan
menyebabkan penipisan dan peregangan kerak bumi dan akibatnya terjadi
pengeluaran material baru dari mantel membentuk jalur magmatic atau
gunung api. Contoh pembentukan gunung api di pematang tengah samudera
di laut Pasifik dan benua Afrika. Pergerakan saling berpapasan
dicirikan ileh adanya sesar mendatar yang besar seperti misalnya
sesar besar San Andreas di Amerika.
Pergerakan
Lempeng Kerak Bumi
Pergerakan lempeng
kerak bumi yang saling bertumbukan akan membentuk zona subduksi dan
menimbulkan gaya yang bekerja baik horizontal maupun vertical, yang
akan membentuk pegunungan lipatan, jalur gunung api/magmatic,
persesaran batuan dan jalur gempa bumi serta terbentuknya wilayah
tektonik tertentu. Selain itu terbentuk juga berbagai jenis cekungan
pengendapan batuan sedimen seperti palung (parit), cekungan busur
muka, cekungan antar gunung dan cekungan busur belakang. Pada jalur
gunung api/magmatic biasanya akan terbentuk zona mineralisasi emas,
perak dan tembaga, sedangkan pada jalur penujaman akan ditemukan
mineral kromit. Setiap wilayah tektonik memiliki cirri atau indikasi
tertentu, baik batuan, mineralisasi, struktur maupun kegempaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar